Rabu, 25 April 2018

Mahdayani (160213101)


PENGEMBANGAN KURIKULUM


            Pengembangan kurikulum adalah suatu perencanaan, penerapan dan evaluasi yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik dimana kurikulum ini sebagai  pedoman atau acuan tentang perangkan mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh lembaga penyelenggara pendidikan dalam satu periode pendidikan berlangsung.
            Pengembangan kurikulum sangat penting dipelajari terlebih sebagai seorang guru. Guru memiliki peran penting dalam pengembangan kurikulum oleh karena itu guru harus memiliki gagasan yang kreatif dan sebaiknya guru mengikuti pengembang kurikulum yang terus berganti agar tidak terjadi ketertinggalan walaupun banyak hambatan dalam menjalankan kurikulum sebagai guru yang memiliki peran penting harus mengupayakan memperbaharui apa yang menjadi hambatan pengembangan kurikulum sehingga kurikulum dapat diterapkan di sekolah sesuai dengan perkembangan yang terjadi.
            Begitu juga dengan pengembangan Kurikulum Bimbingan Konseling. Sebagai guru Bimbingan Konseling penting mempelajarinya karena dengan mempelajari pengembangan kurikulum mampu memilih dan melaksanakan metode mengajar dan metode melakukan konseling terhadap peserta didik dengan melihat kemampuan peserta didik. Bahan yang akan diberikan pada peserta didik hendaknya memilih, menyusun dan melaksanakan evaluasi baik mengevaluasi perkembangan atau pun hasil belajar untuk menilai keefektifan dan keefesienan dalam pelaksanaan kurikulum. Dengan adanya Kurikulum Bimbingan Konseling apa yang akan disampaikan kepada peserta didik sudah memiliki persiapan dan kesiapan sehingga apa yang disampaikan lebih terarah karena sudah dipersiapkan dengan membuat perencanaan, baik perencanaan pembelajaran maupun perencanaan program layanan yang akan diberikan.
            Jadi dengan pengetahuan yang didapat pentingnya mempelajari kurikulum Bimbingan konseling dapat menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang kondusif dan pelaksanaan konseling yang efektif. Dalam hal ini guru menyusun kurikulum dalam jangka satu tahun, satu semester, beberapa minggu bahkan bisa bisa sampai beberapa hari jika pelaksanaan nya tidak mendukung, kurikulum yang dilaksanakan tetap sama, hanya saja cara pengaplikasiannya saja yang berbeda dengan yang sekolah lain yang tidak mendukung telaksananya kurikulum tersebut.
            Studi lapangan kurikulum menurut Schubert 1986 Menguraikan bayangan atau gambaran lapangan kurikulum yang bertujuan untuk memberikan perspektif kurikulum dengan menggambarkan sebagai suatu lapangan aktivitas profesional. Analisis Schubert tentang lapangan kurikulum dimulai dari penjelasan karakteristik alternatif kurikkulum Serta berbagai kekuatan dan kelemahan yang bersifat relatif dalam studi lapangan kurikulum. Jadi Studi lapangan kurikulum mengkaji atau mengobservasi kelapangan apakah cocok penerapan kurikulum tersebut atau tidak untuk diterapkan kemudian kurikulum yang dibuat dilihat kelemahannya jika ada kelemahan maka akan diperbaharui sebaik mungkin sehingga kurikulum dapat diterapkan.
            Disetiap kurikulum memiliki perbedaan baik dari segi penekanan terhadap peserta didik maupun tentang isi rancangan kurikulum tetapi tujuan umumnya sama yaitu untuk mencerdasakan anak bangsa. Pada kurikulum lama berorientasi pada pengalaman guru mengajar sesuai dengan yang telah dialaminya dan dalam proses pembelajarannya sulit dipahami karena tidak memiliki satu kesatuan pendapat antara pengajar yang satu dengan pengajar yang lain. Kurikulum akan terus mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yaitu menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas dengan standar serta hasilnya dapat dirasakan berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu kurikulum yang menekankan pada pengembangan yang disesuaikan dengan sekolah yang memuat tentang struktur kurikulum, kelender pebdidikan, dan silabus. Kurikulum 2013 adalah kuriulum yang menekankan bahwa peserta didik yang lebih aktif dalam proses pembelajaran guru hanya sebagai fasilitator dalam proses belajar. Peserta didik harus memiliki pengembangan kopetensi berupa sikap, keterampilan dalam berfikir, pengetahuan dan yang lainnya.
            Dalam kurikulim terdapat beberapa landasan yang menjadi acuan dalam pembuatan kurikulum diantaranya landasan filosofis yaitu menjadi asumsi-asumsi tentang hakikat realitas, pengetahuan dan nilai yang menjadi tolak ukur untuk pengembangan kurikulum yang tujuannya mengetahui pengembangan materi pendidikan strategi pendidikan serta peranan peserta didik. Landasan psikologis yaitu mengacu terhadap prilaku peserta didik ini dijadika sebagai asumsi dalam pembuatan kurikulum. Landasan sosial buadaya yaitu berhubungan dengan asumsi yang bersumber dari sosiologi dan budaya dalam masyarakat. Landasan IPTEK yaitu bersumber dari penelitian tentak IPEK dan dilihat serta disesuaikan apakah teknologi ilmu pengetahuan tersebut dapat diterapkan.
            Pengembangan kurikulum Bimbingan Konseling disekolah yang saya observasi menerapkan  kurikulum KTSP.  KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Tujuan pendidikan tertentu dalam hal ini adalah tujuan pendidikan nasional yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum seharusnya disusun dan dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan agar sesuai dengan karakteristik, kondisi dan potensi daerah, sekolah dan peserta didik masing-masing satuan pendidikan.
            Jadi dalam Pengembangan Kurikulum KTSP ini kurikumnya berpedoman terhadap pengembangan yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi sekolah tersebut. Sejauh ini pengembangan kurikulum Bimbingan Konseling disekolah kurikulumnya sudah terlaksanakan dengan baik, segala sesuatu mengenai 9jrancangan proses pembelajaran maupun rancangan tentang proses konseling terhadap peserta didik yang dibuat oleh guru bimbingan konseling sudah mencapai standar. Tetapi, kurikulum tersebut hanya sebatas nama kkurikulum dan sebatas bahan acuan tentang perencanaan dalam proses pembelajaran maupun konseling tetapi tidak diaplikasikan/terapkan. Kendala yang tejadi berasal dari guru dan peserta didik.
            Untuk itu sebagai calon guru Bimbingan Konseling kita harus mengupayakan dan meperbaharui sehingga pelaksanaan kurikulum disekolah berjalan secara efektif dan efesien baik dari perencanaan maupun pelaksanaannya. Berikut adalah contoh silabus Bimbingan Konseling:
Silabus Bimbingan Konseling

Sekolah                            :    SMA  .............................................                              
Kelas                               :    XI (Sebelas)
Mata Pelajaran / Layanan     : Bimbingan dan Konseling                                         
Semester                          :    1 ( Ganjil )

Standar Kompetensi /   
Tugas Perkembangan 
   - Mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas dengan cara persiapan diri sebagai pelajar yang memahami makna belajar Mencapai kematangan dalam bertingkahlaku yang dapat diterima oleh masyarakat dengan sikap yang menggambarkan pelajar yang mengerti makna belajar
Kompetensi Dasar      
Siswa mampu menghayati makna belajar sebagai pelajar  untuk mencapai keberhasilan belajar yang mendasari pencapaian  masa depan yang diharapkan

Materi Layanan
Indikator / Tujuan Layanan
Jenis Layanann
Bidang Bimbingan
Fungsi Layanan
        Makna Belajar

Informasi
Belajar
- Pemahaman
- Pemeliharaan  
­-Pengembangan
  1. Pengertian Belajar
Memahami pengertian belajar dengan benar sehingga memaknainya dengan tepat dalam kehidupan sehari-hari sebagai pelajar



  1. Strategi Belajar
Melaksanakan strategi belajar yang efektif demi pencapaian keberhasilan belajar dan pencapaian masa depan yang diinginkan 









            Dalam pengembangan kurikulum memiliki beberapa landasan terdiri dari landasan filosofis yang memiliki peranan penting dalam pengembangan kurikulum, kurikulum pada hakikatnya merupakan tahapan yang harus dilalaui untuk mencapai tujuan pendidikan dan dalam pembuatan kurikulum memerlukan filsafat sebagai landasan berfikir yang memliliki konsep umum. contohnya seperti filosofis berperan sebagai sudut pandang pemikiran yang diterapkan pada proses dan pelaksanaan pemecahan masalah pendidikan serta dijadikan sebagai dasar penentuan rencana dan konsep kurikulum agar tercapai segala cita-cita dan tujuan kurikulum yang telah dibuat. Mengenai landasan filosofis minsalnya seperti di Indonesia yaitu acuan filosofisnya mengacu pada pancasila sebagai landasan dominan dari segala perencanaan kurikulum.
            Landasan Psikologis mempelajari tentang prilaku individu tentang perkembangan prilaku individu. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakikat perkembangan diantaranya aspek-aspek perkembangan, tugas perkembangan individu sehingga dijadikan sebagai pertimbangan yang mendasar untuk pembuatan kurikulum. Contohnya psikologi belajar  yang merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang prilaku individu dalam proses pembelajaran. Pada landasan psikologis ini membahas hakikat belajar, teori belajar dan aspek prilaku belajar, cara peserta didik belajar, dan faktor yang menyebabkan peserta didik tidak memiliki minat saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan adanya landasan psikologi dalam rancangan kurikulum, dapat melihat bagaimana kurikulum yang sesuai dan cocok untuk diterapkan sesuai dengan psikologi peserta didik.
            Landasan sosial budaya yang berkaitan dengan kebudayaan, proses sosialisasi dan budaya yang terdapat dalam suatu lingkungan masyarakat. Contoh adanya kurikulum yang memuat hubungan dengan landasan sosial budaya seperti adanya kurikulum muatan lokal dimana berhubungan dengan mata pelajaran keterampilan, kesenian dan bahasa daerah. Jadi dengan adanya landasan ini dapat melestarikan budaya yang terdapat dalam masyarat serta meningkatkan pemahaman tentang budaya yang ada dalam lingkungan peserta didik serta dapat memecahkan permasalahn yang terdapat dalam lingkungan masyarakat yang ia tempati.
            Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)  mampu memberi bekal peserta didik untuk cerdas menggunakan IPTEK dengan adanya landasan IPTEK ini mengupayakan agar kurikulum yang dibuat tidak tertinggal dan akan terus berkembang modern sesuai dengan perkembangan zaman, Kemajuan IPTEK membawa purubahan dan pola hidup yang maju. contohnya penggunaan laptop dalam proses belajar disekolah dimana memberi kemudahan bagi peserta didik dalam mendaptkan informasi tentang materi pembelajaran.
            
Semoga Bermanfaat :)  


           
           

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mahdayani (160213101) PENGEMBANGAN KURIKULUM             Pengembangan kurikulum adalah suatu perencanaan, penerapan dan evaluasi ya...