Mahdayani (160213101)
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan kurikulum adalah suatu
perencanaan, penerapan dan evaluasi yang akan digunakan oleh guru dan peserta
didik dimana kurikulum ini sebagai
pedoman atau acuan tentang perangkan mata pelajaran dan program pendidikan
yang diberikan oleh lembaga penyelenggara pendidikan dalam satu periode
pendidikan berlangsung.
Pengembangan kurikulum sangat
penting dipelajari terlebih sebagai seorang guru. Guru memiliki peran penting
dalam pengembangan kurikulum oleh karena itu guru harus memiliki gagasan yang
kreatif dan sebaiknya guru mengikuti pengembang kurikulum yang terus berganti
agar tidak terjadi ketertinggalan walaupun banyak hambatan dalam menjalankan
kurikulum sebagai guru yang memiliki peran penting harus mengupayakan memperbaharui
apa yang menjadi hambatan pengembangan kurikulum sehingga kurikulum dapat
diterapkan di sekolah sesuai dengan perkembangan yang terjadi.
Begitu juga dengan pengembangan Kurikulum
Bimbingan Konseling. Sebagai guru Bimbingan Konseling penting mempelajarinya
karena dengan mempelajari pengembangan kurikulum mampu memilih dan melaksanakan
metode mengajar dan metode melakukan konseling terhadap peserta didik dengan
melihat kemampuan peserta didik. Bahan yang akan diberikan pada peserta didik
hendaknya memilih, menyusun dan melaksanakan evaluasi baik mengevaluasi
perkembangan atau pun hasil belajar untuk menilai keefektifan dan keefesienan
dalam pelaksanaan kurikulum. Dengan adanya Kurikulum Bimbingan Konseling apa
yang akan disampaikan kepada peserta didik sudah memiliki persiapan dan
kesiapan sehingga apa yang disampaikan lebih terarah karena sudah dipersiapkan
dengan membuat perencanaan, baik perencanaan pembelajaran maupun perencanaan
program layanan yang akan diberikan.
Jadi dengan pengetahuan yang didapat
pentingnya mempelajari kurikulum Bimbingan konseling dapat menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang kondusif dan pelaksanaan konseling yang
efektif. Dalam hal ini guru menyusun kurikulum dalam jangka satu tahun, satu
semester, beberapa minggu bahkan bisa bisa sampai beberapa hari jika
pelaksanaan nya tidak mendukung, kurikulum yang dilaksanakan tetap sama, hanya
saja cara pengaplikasiannya saja yang berbeda dengan yang sekolah lain yang
tidak mendukung telaksananya kurikulum tersebut.
Studi lapangan kurikulum menurut Schubert
1986 Menguraikan bayangan atau gambaran lapangan kurikulum yang bertujuan untuk
memberikan perspektif kurikulum dengan menggambarkan sebagai suatu lapangan aktivitas
profesional. Analisis Schubert tentang lapangan kurikulum dimulai dari
penjelasan karakteristik alternatif kurikkulum Serta berbagai kekuatan dan kelemahan
yang bersifat relatif dalam studi lapangan kurikulum. Jadi Studi lapangan kurikulum
mengkaji atau mengobservasi kelapangan apakah cocok penerapan kurikulum
tersebut atau tidak untuk diterapkan kemudian kurikulum yang dibuat dilihat
kelemahannya jika ada kelemahan maka akan diperbaharui sebaik mungkin sehingga
kurikulum dapat diterapkan.
Disetiap kurikulum memiliki
perbedaan baik dari segi penekanan terhadap peserta didik maupun tentang isi
rancangan kurikulum tetapi tujuan umumnya sama yaitu untuk mencerdasakan anak
bangsa. Pada kurikulum lama berorientasi pada pengalaman guru mengajar sesuai
dengan yang telah dialaminya dan dalam proses pembelajarannya sulit dipahami
karena tidak memiliki satu kesatuan pendapat antara pengajar yang satu dengan
pengajar yang lain. Kurikulum akan terus mengalami perkembangan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yaitu menekankan
pada pengembangan kemampuan melakukan tugas dengan standar serta hasilnya dapat
dirasakan berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan yaitu kurikulum yang menekankan pada pengembangan
yang disesuaikan dengan sekolah yang memuat tentang struktur kurikulum,
kelender pebdidikan, dan silabus. Kurikulum 2013 adalah kuriulum yang
menekankan bahwa peserta didik yang lebih aktif dalam proses pembelajaran guru
hanya sebagai fasilitator dalam proses belajar. Peserta didik harus memiliki
pengembangan kopetensi berupa sikap, keterampilan dalam berfikir, pengetahuan
dan yang lainnya.
Dalam kurikulim terdapat beberapa
landasan yang menjadi acuan dalam pembuatan kurikulum diantaranya landasan
filosofis yaitu menjadi asumsi-asumsi tentang hakikat realitas, pengetahuan dan
nilai yang menjadi tolak ukur untuk pengembangan kurikulum yang tujuannya
mengetahui pengembangan materi pendidikan strategi pendidikan serta peranan
peserta didik. Landasan psikologis yaitu mengacu terhadap prilaku peserta didik
ini dijadika sebagai asumsi dalam pembuatan kurikulum. Landasan sosial buadaya
yaitu berhubungan dengan asumsi yang bersumber dari sosiologi dan budaya dalam
masyarakat. Landasan IPTEK yaitu bersumber dari penelitian tentak IPEK dan
dilihat serta disesuaikan apakah teknologi ilmu pengetahuan tersebut dapat
diterapkan.
Pengembangan kurikulum Bimbingan
Konseling disekolah yang saya observasi menerapkan kurikulum KTSP. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun
dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Tujuan pendidikan tertentu dalam hal ini adalah tujuan pendidikan nasional
yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik, kondisi dan potensi daerah,
satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum seharusnya
disusun dan dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan agar sesuai
dengan karakteristik, kondisi dan potensi daerah, sekolah dan peserta didik
masing-masing satuan pendidikan.
Jadi dalam Pengembangan Kurikulum KTSP ini kurikumnya
berpedoman terhadap pengembangan yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi
sekolah tersebut. Sejauh ini pengembangan kurikulum Bimbingan Konseling
disekolah kurikulumnya sudah terlaksanakan dengan baik, segala sesuatu mengenai
9jrancangan proses pembelajaran maupun rancangan tentang proses konseling
terhadap peserta didik yang dibuat oleh guru bimbingan konseling sudah mencapai
standar. Tetapi, kurikulum tersebut hanya sebatas nama kkurikulum dan sebatas
bahan acuan tentang perencanaan dalam proses pembelajaran maupun konseling
tetapi tidak diaplikasikan/terapkan. Kendala yang tejadi berasal dari guru dan
peserta didik.
Untuk
itu sebagai calon guru Bimbingan Konseling kita harus mengupayakan dan
meperbaharui sehingga pelaksanaan kurikulum disekolah berjalan secara efektif
dan efesien baik dari perencanaan maupun pelaksanaannya. Berikut adalah contoh
silabus Bimbingan Konseling:
Silabus Bimbingan Konseling
Sekolah : SMA
.............................................
Kelas : XI (Sebelas)
Mata Pelajaran
/ Layanan : Bimbingan dan Konseling
Semester : 1 ( Ganjil )
Standar Kompetensi /
Tugas Perkembangan
|
- Mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu,
teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau
melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang
luas dengan cara persiapan diri sebagai pelajar yang memahami makna belajar Mencapai
kematangan dalam bertingkahlaku yang dapat diterima oleh masyarakat dengan
sikap yang menggambarkan
pelajar yang mengerti makna belajar
|
Kompetensi Dasar
|
Siswa mampu menghayati makna
belajar sebagai pelajar untuk mencapai
keberhasilan belajar yang mendasari pencapaian masa depan yang diharapkan
|
Materi Layanan
|
Indikator / Tujuan Layanan
|
Jenis Layanann
|
Bidang Bimbingan
|
Fungsi Layanan
|
Makna Belajar
|
Informasi
|
Belajar
|
- Pemahaman
- Pemeliharaan
-Pengembangan
|
|
|
Memahami pengertian belajar dengan
benar sehingga memaknainya dengan tepat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
pelajar
|
|||
|
Melaksanakan strategi belajar
yang efektif demi pencapaian keberhasilan belajar dan pencapaian masa depan
yang diinginkan
|
|||
Dalam
pengembangan kurikulum memiliki beberapa landasan terdiri dari landasan filosofis
yang memiliki peranan penting dalam pengembangan kurikulum, kurikulum pada
hakikatnya merupakan tahapan yang harus dilalaui untuk mencapai tujuan
pendidikan dan dalam pembuatan kurikulum memerlukan filsafat sebagai landasan
berfikir yang memliliki konsep umum. contohnya seperti filosofis berperan
sebagai sudut pandang pemikiran yang diterapkan pada proses dan pelaksanaan
pemecahan masalah pendidikan serta dijadikan sebagai dasar penentuan rencana
dan konsep kurikulum agar tercapai segala cita-cita dan tujuan kurikulum yang
telah dibuat. Mengenai landasan filosofis minsalnya seperti di Indonesia yaitu
acuan filosofisnya mengacu pada pancasila sebagai landasan dominan dari segala
perencanaan kurikulum.
Landasan
Psikologis mempelajari tentang prilaku individu tentang perkembangan prilaku
individu. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakikat perkembangan
diantaranya aspek-aspek perkembangan, tugas perkembangan individu sehingga
dijadikan sebagai pertimbangan yang mendasar untuk pembuatan kurikulum. Contohnya
psikologi belajar yang merupakan suatu
ilmu yang mempelajari tentang prilaku individu dalam proses pembelajaran. Pada landasan
psikologis ini membahas hakikat belajar, teori belajar dan aspek prilaku
belajar, cara peserta didik belajar, dan faktor yang menyebabkan peserta didik
tidak memiliki minat saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan adanya landasan
psikologi dalam rancangan kurikulum, dapat melihat bagaimana kurikulum yang sesuai
dan cocok untuk diterapkan sesuai dengan psikologi peserta didik.
Landasan
sosial budaya yang berkaitan dengan kebudayaan, proses sosialisasi dan budaya
yang terdapat dalam suatu lingkungan masyarakat. Contoh adanya kurikulum yang
memuat hubungan dengan landasan sosial budaya seperti adanya kurikulum muatan
lokal dimana berhubungan dengan mata pelajaran keterampilan, kesenian dan
bahasa daerah. Jadi dengan adanya landasan ini dapat melestarikan budaya yang
terdapat dalam masyarat serta meningkatkan pemahaman tentang budaya yang ada
dalam lingkungan peserta didik serta dapat memecahkan permasalahn yang terdapat
dalam lingkungan masyarakat yang ia tempati.
Landasan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mampu memberi bekal peserta didik untuk cerdas
menggunakan IPTEK dengan adanya landasan IPTEK ini mengupayakan agar kurikulum
yang dibuat tidak tertinggal dan akan terus berkembang modern sesuai dengan
perkembangan zaman, Kemajuan IPTEK membawa purubahan dan pola hidup yang maju. contohnya
penggunaan laptop dalam proses belajar disekolah dimana memberi kemudahan bagi
peserta didik dalam mendaptkan informasi tentang materi pembelajaran.
Semoga Bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar